Popular posts

Wajibnya Ekstrakurikulum Pramuka di Kurikulum 2013

Sabtu, 17 Agustus 2019

Perjalan Pramuka Di Dunia Pendidikan

Nama Pramuka muncul di Era tahun 60an lebih tepatnya tanggal 14 Agustus 1961. Bapak Sri Sultan Hamengkubowono ke IX dinobatkan sebagai Bapak Pramuka Indonesia yang menjabat Ketua Kwartis Nasional Pertama.
Sekarang tahun 2019 sudah 58 tahun gerakan pramuka berkiprah di Bumi Indonesia yang kita cintai ini. Berbagai  bidang yang ada di pemerintahan sudah terdapat namanya pramuka. Mulai dari bidang kepolisisan, ketentaraan, kedokteraan, kehutanan dan lain lain. Penfokusan yang dilakukan oleh Gerakan Pramuka dengan Instansi pemerintahan terkait sudah sangatlah baik dan selanjutnya dinamakan Satuan Karya (Saka) yang dapat diikuti mulai tingkatan penegak.
            Gerakan pramuka membagi keanggotan menjadi 3 yaitu anggota muda, dewasa muda dan dewasa. Anggota muda dimulai dari golongan siaga sampai penegak (7-20 tahun). Sedangkan anggota dewasa muda adalah golongan pandega (21-25 tahun) dan Anggota dewasa adalah seseorang yang aktif dalam pendidikan kepramukaan diatasnya umur 25 tahun (diatasnya Golongan Pandega). Golongan siaga sampai pandega selanjutnya dinamakan peserta didik (dunia pendidikan) jika mereka masih berstatus sebagai siswa atau mahasiswa.
            Munculah keputusan Kwarnas No 231 Tahun 2007 tentang petunjuk penyelenggaraan gugusdepan gerakan pramuka. Salah satu lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan kepramukaan adalah sekolah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Sekolah adalah lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran (menurut tingkatannya). Gugusdepan dan sekolah merupakan organisasi yang berbeda tetapi terdapat di suatu lembaga pendidikan sama.
Sekolah menjadikan pramuka menjadi salah satu ekstrakurikuler. Semakin pesat perkembangan kemajuan pramuka dalam mencetak anggota yang memiliki karakter dan mental kuat terhadap tantangan jaman. Gerakan pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup (UU No 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka)
Pendidikan dalam kepramukaan memiliki kesamaan sistem dalam melakukan pembelajaran. Empat tahun setelah ditetapkannya UU No 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka munculah Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor  63 Tahun 2014  Tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Ekstrakurikuler WAJIB.
Isi dari permendikbud No 63 Tahun 2014 bahwa pendidikan kepramukaan dalam mengembangkan sikap dan keterampilannya selaras dengan kurikulum 2013. Kepala seklolah dan guru pelajaran/kelas diharapkan telah mengikuti Kursus Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) serta lebih baik lagi kalau telah menyelesaikan Kursus Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan (KML). Sehinga ketika dalam mengelola pendidikan kepramukaan memiliki kemampuan yang baik.
Sebuah keputusan pastinya memiliki dampak postif dan negatifnya. Dampak postif dari ektrakurikuler pramuka diwajibkan: 1) Gerakan pramuka dipercaya mampu membentuk peserta didik yang berkarakter, 2) Anggota pramuka dapat dihandal dalam menyikapi dan menyelesaikan sebuah masalah, 3) Membentuk manusia yang cinta Bhineka Tunggal Ika,dan lain sebagainya. Sedangkangkan dampaknegatif yag ditimbulkan yaitu: 1) Kurangnya tenaga pembina yang ada disekolah, 2) Guru kelas/pelajaran yang belum memiliki kemampuan untuk menggabungkan sistem dalam pendidikan kepramukaan, 3) Terjadinya KMD dan KML yang diadakan hanya diadakn untuk menggugurkan mencari sertifikat yang tidak didasari memahami pendidikan kperamukaan dan lain sebagainya.
Harapan kami semua bagi para tenaga pendidik sekolah yang memiliki ilmu kepramukaan untuk menyelaraskan ketidaksinambungan antara sekolah dengan gugusdepan sesuai dengan Permendikbud No 63 Tahun 2014. Sehingga peran Pramuka dalam dunia pendidikan berhasil dan menjadi ektrakurikuler yang memang dapat mencetak kader-kader penerus bangsa.


Nama               : Gampang Mulyadi
NTA                : 230619950004
Kwarcab          : Bangkalan

Tunas Muda Generasi Masa Depan


Tunas Muda Generasi Masa Depan, Indonesia Gemilang

Assalamualaikum Wr. Wb
Salam Pramuka .
Tunas muda penerus ekstafet kepemimpinan bangsa. Sebagai mana yang kita tahu pada tanggal 23 Juli telah ditetapkan sebagai hari anak nasional sesuai dengan keputusan presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1984 pada tanggal 19 Juli 1984. Pendidikan sekarang yang masih gencar-gencarnya dengan Pendidikan karakter yang paling diutamakan, itu menunjukkan bahwa Indonesia sekarang sudah mulai krisis akan karakter baik pada calon-calon penerus bangsa ini. Karakter yang baik tidaklah serta merta didapatkan secara begitu saja tanpa adanya proses yang nyata didalamnya. Oleh karena itu penanaman karakter dibentuk mulai sejak dini sejak masa anak-anak, karena pada masa itu penenaman karakter lebih akan melekat pada diri anak.
Itu salah satu alasannya mengapa pramuka dibuat sebagai eksrakurikuler yang wajib berada sekolah, terutamanya Sekolah Dasar. Mengapa pramuka yang menjadi pilihan ???. Yah sebagaimana yang kita tahu di dalam Gerakan Pramuka tidak hanya diajarkan tentang tepuk-tepuk dan permainan saja, akan tetapi di dalamnya juga diajarkan tentang ilmu pengetahuan dan pastinya Pendidikan karakter. Sebagaimana yang telah menjadi tujuan dari Gerakan Pramuka itu sendiri yaitu “Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotic, taat hokum, disimplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia , mengamalkan Pancasila, serta melestarikan lingkungan hidup.
Kepramukaan harusnya mengandung unsur Learn, fun, save . Learn yaitu belajar, di dalam kepramukaan tetaplah diharuskan untuk belajar tentang ilmu pengetahuan dan juga tentang IPTEK agar seorang pramuka tidaklah tertinggal. Fun ( kebahagian), pramuka adalah kebahagiaan itulah yang sering diungkapkan oleh seorang pramuka, karena di dalam kepramukaan tidaklah diajarkan tentang kesedihan. Seorang pramuka haruslah senang dalam hal apapun itu. Hujan, panas, dingin atau apapun seorang pramuka haruslah tetap tersenyum dan bahagia di dalamnya. Selanjutnya adalah Save (keselamatan) kepramukaan memanglah diharuskan untuk belajar dan bersenang-senang, akan tetapi tetaplah mengutakan  keselamatan di dalamnya. Tiga unsur ini dapat dilihat misalnya dalam kegiatan penjelajahan, disana seorang pramuka belajar tentang sandi-sandi yang biasanya menjadi password untuk masuk kedalam post selanjutnya dan dalam penjelajahan tetaplah bahagia, itu dapat dilihat dari tepukan-tepukan sebari menyanyikan yel-yel yang mereka punya dengan senyuman khas dari seorang pramuka, serta tak lupa pula di dalam penjelajahan pastinya tetaplah mengutamakan keselamatan, dapat dilihat dari Pembina yang tetap memberikan arahan-arahan dan tetap memantau dalam setiap kegiatan.
Lalu dibagian mana penanaman karakter tersebut ??? yah mungkin banyak yang masih kebingungan dibagian mana penanaman karakter tersebut. Penanaman karakter tersebut bisa kita lihat kegitan pada kepramukaan yaitu misalnya pada penjelajahan. Sebagaimana yang kita tahu pastinya dalam penjelajahan pastinya membutuhkan yang Namanya kekompakan, kepercayaan antar satu dengan yang lain, ketelitian, keuletan, disiplin dan lain sebagainya untuk mendapatkan apa yang menjadi tujuan dari kelompok tersebut. Tidak hanya itu di dalam suatu kepramukaan pastinya dirancang sesuai dengan metode kepramukaan dan prinsup dasar kepramuka yang pastinya nanti akan menghasilkan output yang pastinya berkualitas jika digunakan dengan yang semestinya.
Jadi sudah terjawab bukan??  Kaitan dari anak sebagai calon dari generasi penerus bangsa dan pramuka. So, tunggu apalagi, karena gerakan pramuka adalah tempat yang tepat untuk Pendidikan karakter tersebut.


Nama               : Ida Rosida Agustina
Kwarcab          : Bangkalan
Pangkalan       : Universitas Trunojoyo Madura

Pertemuan Pramuka Penegak di Madura (P3M) III Se-Jawa Timur

COMING SOON PERTEMUAN PRAMUKA PENEGAK DI MADURA(P3M) III SE-JAWA TIMUR
Tak diragukan lagi, bahwa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan budaya, ratusan bahkan mungkin ribuan, baik budaya yang berupa benda maupun tak benda. Itu semua merupakan warisan budaya yang tak ternilai harganya. Kemajuan teknologi internet dengan kemampuannya menembus batas-batas geografis, bahkan seakan dunia tak berjarak, bukanlah penghalang untu tetap melestarikan budaya-budaya bangsa kita sendiri. Menebarnya informasi tentang pola kehidupan beserta budaya Barat, Timur, dan berbagai macam asal dan bentuknya, seakan meretas dan membongkar akar budaya bangsa indonesia yang notabene adalah budaya Timur.
Di sini perlu ditekankan pula, bahwa mencintai budaya bangsa sendiri, bukan lantas bisa dikatakan kuno dan ketinggalan zaman. Justru mencintai budaya bangsa sendiri adalah kekuatan untuk mendobrak budaya asing yang akan masuk ke Indonesia. Di samping itu, citra kemandirian bangsa Indonesia akan tampak, jika bangsa Indonesia tetap menjaga kelestarian budayanya(Putri, 2018). Maka dari itu, tugas kita saat ini adalah memperbaiki hakikat kebudayaan tersebut agar tidak terpengaruh oleh budaya asing dengan cara membentuk generasi millenial yang berprestasi di segala bidang khususnya di bidang pramuka, mempunyai jiwa kemandirian yang kokoh, serta mampu menjaga kelestarian budaya asli Indonesia sebagai bukti rasa cinta mereka terhadap budaya bangsanya sendiri. Permasalahan tersebut membuat Gerakan Pramuka Universitas Trunojoyo Madura mempunyai pikiran untuk mengadakan kembali kegiatan di bidang pramuka yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan yang sedang terjadi di Indonesia.
            Pertemuan Pramuka Penegak di Madura atau yang biasa disingkat dengan P3M adalah suatu kegiatan di bidang pramuka yang dirancang menggunakan sistem perlombaan antar sangga penegak di tingkat wilayah Jawa Timur. Kegiatan ini dilaksanakan dua tahun sekali dan sudah terlaksana sebanyak dua kali. P3M yang pertama dilaksanakan di tingkat wilayah Madura dengan nuansa keagamaan. P3M yang kedua dilaksanakan di tingkat wilayah Jawa Timur dengan nuansa pengabdian. P3M yang ketiga yang baru akan dilaksanakan di Universitas Trunojoyo Madura pada tanggal 20-22 September 2019 dengan tema Bersatu Membangun Pandu yang Berprestasi, Mandiri, dan Cinta Budaya. Acara yang disusun dalam kegiatan ini tentunya tidak jauh dari tema yang diangkat.
Acaranya meliputi perlombaan antar sangga, pelatihan, sosialisasi, workshop, dan forum penegak. Terdapat 6 lomba utama dan 3 lomba penunjang. 6 lomba utama meliputi LKFBBS(Lomba Kreasi Formasi Baris-Berbaris dan Semaphore), LCTP(Lomba Cerdas Tangkas Pramuka), Media Pembelajaran Pramuka, EPI (Estafet Pionering), Poster Art, dan Vlog Competition, serta 3 lomba penunjang, yakni Tapak Kemah, Gebyar Budaya, dan Sangga Tergiat. Adapun pelatihan pada kegiatan ini adalah pelatihan hasta karya, sosialisasi terkait pentingnya berwirausaha sejak usia muda, workshop yang membahas terkait pramuka garuda, serta forum penegak yang merupakan ajang pertemuan untuk sharing and hearing seputar kegiatan. Semua rangkaian acara dalam kegiatan P3M ini bertujuan untuk membentuk pramuka yang berprestasi di bidang umum maupun di bidang pramuka, membentuk karakter pramuka yang mandiri dan mahir berwirausaha, serta menumbuhkan rasa kecintaan pramuka pada budaya asli bangsa Indonesia.
            Pendaftaran kegiatan ini sudah dibuka sejak bulan Mei 2019 dan akan ditutup pada tanggal 24 Agustus 2019. Dengan membayar uang pendaftaran sebesar 350.000/sangga, kakak sudah bisa mendapatkan banyak fasilitas. Peserta akan mendapatkan piagam, tiska, scraf, sticker, dan ID card. Bindamping akan mendapatkan piagam penghargaan dan ID Card, sedangkan untuk kontingen akan mendapatkan sebuah kenang-kenangan berupa vandel. Dalam kegiatan ini, tentunya juga akan diperebutkan banyak sekali piala kejuaraan, di antaranya piala bergilir Kwartir Daerah Jawa Timur, piala juara terbaik putra dan putri, piala juara 1, 2, 3 putra dan putri untuk 6 lomba utama, dan piala juara terbaik untuk 3 lomba penunjang. Uang pembinaan akan diberikan kepada peraih juara terbak putra dan putri. Sejatinya pengalaman adalah guru terbaik untuk masa depan. Jika tidak sekarang, kapan lagi?.
Kwarcab          : Bangkalan
Pangkalan       : Universitas Trunojoyo Madura
 

Perkemahan Peringatan Hari Pramuka ke 58 Kecamatan Kamal


SUDAH BERPERANKAH KAMU? LIHAT SEKITARMU!

Tujuan utama pramuka ialah mengajarkan generasi muda untuk hidup bermasyarakat. Hidup bermasyarakat tidak semudah yang diucapkan, hanya membaur dengan warga, berbincang-bincang, ataupun hidup bersama. Untuk membaur dengan warga tentu ada cara sendiri agar bisa sama dengan warga lainnya, untuk bisa berkomunikasi dengan masyarakat tentu harus dimiliki pengalaman bersosialisasi yang baik, dan untuk bisa hidup bersama-sama perlu dimiliki kemampuan yang berbeda agar lebih diterima di tengah masyarakat. Semua itu perlu dipersiapkan seawal mungkin agar ketika terjun langsung di tengah-tengah masyarakat nanti bisa menyesuaikan diri dengan baik.
Begitu pula dengan kami, sebagai anggota pramuka di tingkat perguruan tinggi yang notabene berkewajiban mengaplikasikan ilmu pramuka yang diperoleh selama siaga, penggalang, maupun penegak dalam bentuk kegiatan yang sesungguhnya. Salah satu cara yang kami lakukan agar kehadiran kami bermanfaat bagi lingkungan kami ialah dengan cara menularkan ilmu kepramukaan yang kami miliki ke adik-adik, seperti di tingkat siaga, penggalang, maupun penegak.
 Banyak dari kami yang ikut membantu mengajar di SD, SMP maupun SMA di sekitar Universitas Trunojoyo Madura sebagai pangkalan racana kami. Diantaranya ialah seluruh SDN Pendabah 1, 2, dan 3 yang merupakan desa binaan pramuka UTM, SDN Gili Timur 1 Kamal, SMKN 1 Labang, SDN Kamal 1, SDN Telang 1, SDN Gili Anyar, dan SDIT Miftahul Ulum Kamal. Hal itu kami lakukan sebagai wujud andil kami di bidang kepramukaan.
Kemarin, 14 Agustus 2019 tepatnya hari Pramuka ke-58 sebagai ajang penunjukan bakat adik-adik penggalang se-Kecamatan Kamal. Bertepatan dengan momen penting tersebut, Kwartir Ranting Kecamatan Kamal mengadakan Perkemahan Temu Galang se-Kecamatan Kamal. Perkemahan tersebut dirangkai dengan beberapa kegiatan utama, seperti lomba PBB, lomba tali-temali membuat tandu, lomba sedot maut, dan lomba pipa terbang. Bumi perkemahan utama terletak di lapangan Kamal, tepatnya di belakang kantor Polsek Kamal. Namun, untuk pelaksanaan lomba dibagi menjadi dua tempat, yakni buper utama untuk pelaksanaan lomba membuat tandu, pipa terbang, dan sedot maut. Sedangkan lomba PBB dilaksanakan di halaman Kantor Polsek Kamal. Perkemahan Temu Galang se-Kecamatan Kamal ini dilaksanakan dalam rangka memeringati Hari Pramuka ke-58 dengan ditandai adanya Upacara Hari Pramuka dilaksanakan tepat di pagi hari tanggal 14 Agustus 2019 yang diikuti oleh seluruh peserta Perkemahan Temu Galang se-Kecamatan Kamal dengan beberapa tamu undangan penting.
 Pada momen inilah kami selaku bagian dari pencetak generasi tunas baru diberikan kesempatan untuk melatih sekolah binaan masing-masing, termasuk sekolah-sekolah binaan Pramuka UTM, yaitu Desa Pendabah. Kami mempersiapkan kemampuan adik-adik untuk persiapan lomba-lomba, pemahaman tentang lingkungan tenda, membuat jargon dan yel-yel, serta unjuk bakat malam api unggun.
Benar saja, usaha kami beserta adik-adik tidak sia-sia. Walaupun dengan waktu latihan yang cukup singkat, hanya terpaut kurang dari satu minggu, kami pulang dengan rasa bangga. Beberapa piagam penghargaan pemenang lomba berhasil kami dapatkan. Tidak jarang dari adik-adik juga membawa nama-nama kawan baru hasil 2 hari berkemah di sana. Hal-hal kecil demikian merupakan bentuk sumbangsih kami para generasi muda berpramuka yang ikut andil dalam proses meneruskan perjuangan para pahlawan dengan cara berpramuka. Karena dengan berpramuka, tunas baru berwawasan kebangsaan nasional menjadi cikal bakal keberlanjutan Negara Indonesia yang arif dan sejahtera.

Kursus Mahir Tingkat Dasar Pramuka Universitas Trunojoyo Madura (UTM)


KMD, Satu Langkah Menjadi Pembina yang Mahir Membina



Assalamualaikum Wr. Wb.
Salam Pramuka
Satyaku ku Dharmakan, Dharmaku ku Baktikan, begitulah pedoman yang sering kita (anggota pramuka) ucapkan disetiap ada kegiatan kepramukaan, bukan hanya sekedar ucapan melainkan pedoman dan tuntunan yang harus kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dalam kepramukaan. Menjadi anggota pramuka adalah sebuah kebanggaan tersendiri bagi kami, karena dengan nilai yang terkandung dalam Pancasila, Dasa Dharma dan Tri satya bisa kita terapkan dan kita asah dalam pramuka, tentunya untuk pengembangan karakter dan mengabdikan diri untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila dan dasa Dharma belum afdhol (sempurna, lengkap) apabila belum kita implementasikan dalam kepribadian kita sehari-hari, yaitu dengan cara mengabdikan diri terhadap Negara, Agama dan keluarga.
Salah satu cara mengabdikan diri dipramuka adalah dengan menjadi pembina di gugus depan (sekolah), dengan menjadi pembina kita bisa menerapkan dan sekaligus mengabdi untuk meningkatkan kualtas karakter pribadi dan anak didik di gugus depan. Menjadi pembina yang berkualitas dan memiliki integritas yang tinggi merupakan idaman kebanyakan anggota pramuka, Nah bagimana kah caranya????? Pasti semua penasaran bagimana caranya bisa menjadi pembina pramuka yang mandiri, ulet, rajin, tanggap, cermat dan mengetahui administrasi gugus depan, yaitu dengan mengikuti kegiatan KMD (Kursus Mahir Tingkat Dasar), apa KMD itu??? KMD adalah wadah bagi anggota pramuka atau calon pembina untuk meningkatkan dan membentuk karakter seorang pembina, yang di dalamnya terdapat pelatihan dan praktek secara langsung menjadi pembina.
KMD yang diadakan oleh Racana Trunojoyo dan Rato Ebu Universitas Trunojoyo Madura mengangkat tema “Mencetak Pembina Pramuka yang Berkarakter dan Berintegritas” yang bekerja sama dengan Kwartir Cabang Bangkalan untuk menjadi Pelatih berhasil melaksanakan kegiatan KMD dengan lancar. KMD ke VI 2019 di UTM dilaksanakan dalam waktu 6 Hari yang terdiri dari 65 jam pelajaran dan yang dilaksanakan dengan 3 hari materi di dalam ruangan dan 3 hari praktek di lapangan (kemah). KMD ke VI 2019 di UTM diikuti oleh 139 Peserta. 130 peserta dari UTM yang mayoritas diikuti oleh mahasiswa PGSD dan 9 orang peserta dari luar UTM. Sudah menjadi kewajiban bagi lulusan PGSD untuk menjadi Pembina pramuka ketika menjadi guru di sekolah, dan terutama sudah ada kurikulum yang mewajibkan pramuka di tingkat Sekolah Dasar, tidak hanya itu untuk menjadi seorang Pembina haruslah memiliki kemampuan untuk membina.
Tidak hanya sekedar mentranfer ilmu pengetahuan saja tapi pandai dalam menanamkan karakter pada peserta didik. Karenanya harapan dari panitia dan pelatih diharapkan peserta KMD dapat mengimplementasikan ilmu yang di dapat di gugus depan masing-masing, karena tujuan dari KMD untuk mengembangkan dan memperbaiki sistem dan administrasi di gugus depan supaya peserta didik (murid) bisa mendapat didikan yang baik. Serta tak lupa nantinya dapat menanamkan karakter yang baik untuk binaanya.
Dengan terlaksananya kegiatan KMD kami selaku panitia berharap semoga acara yang kami selenggarakan berdampak baik dan positif terhadap semua kalangan baik peserta, panitia dan pelatih maupun kampus, lebih khusus untuk peserta semoga bisa mengamalkan ilmunya dengan baik dan menjadi pembina pramuka yang dapat dimenjadi uswatun hasanah untuk pembina lain di gugus depan.
(Kak Rozikin Gerakan Pramuka Universitas Trunojoyo Madura /2019)


Format petunjuk penggunaan media dan referensi lomba P3M III 2019

Selasa, 11 Juni 2019
File format buku petunjuk penggunaan media dan referensi lomba P3M III 2019.
Klik link dibawah ini untuk mengunduh filenya.   ↓↓↓

https://drive.google.com/open?id=1Gf4LX8PXoqjOWTclepIgro6l09lQfdKH